22 December 2007

Angel Anak Tukang Roko


Dimusim dingin yang sudah cukup larut malam, tidak biasanya aku merasa berat untuk memejamkan mata, selimut tebal yang membungkus badanku sesekali hanya bisa kubolak-balikan dengan dibumbui pikiran yang kosong menerawang kemana-mana. Alunan musik melankolispun yang biasa menjadi teman penghantar tidurku, malam ini serasa sudah tidak bersahabat. Sebetulnya siang tadi aku cukup full seharian melakukan aktivitas, sehabis kuliah aku sempatkan dulu mampir ke perpus (pmik) untuk mengembalikan buku pekan kemaren yang aku pinjem. sore harinya ikut main bola bareng sama teman-teman almamaterku, ditambah dua jam sebelum rebahan sekarang ini, aku baru pulang dari acara diskusi ditempat kekeluargaanku (KMB),



“harusnya jam segini aku sudah lelap” gumamku dihati. kuangkat selimut yang menggulung badanku “huhhh”...sambil menghembuskan napas kencang petanda aku resah.Tanpa banyak pikir aku langsung ngeluyur keruang tamu menghampiri mamat yang lagi sibuk bikin cerpen buat perlombaan terobosan award. Dari dua Malam kemaren memang yang ada dirumah cuman aku dan mamat, sedangkan udin dan ro’uf lagi asyik ikut tour bareng teman almamaternya (FSDl) ke alexandria, katanya seh besok malam mereka baru bisa pulang

“Mat? sahutku”
“Assssstagfirullah...doel...doel....bikin kaget aja lo “
“hehee...” senyumku datar,
“blom selesai aja dari kemaren mat” tanyaku.
“Cerpen seh udah, cuman lagi bikin kolom neh, sekalianlah mumpung lagi ada mood”
Emang temenku yang satu ini kalau lagi nulis seriusnya gila-gilaan, kalau dia lagi mood hanya dalam waktu sehari dia bisa bikin cerpen tiga buah, maklumlah fans berat pram (pramoedya anata tour),
aku banyak belajar sama temenku yang satu ini
“Eh..mat lagu pesenan lu dah gw copyin tuh”
“Soundtreknya soehokgie??”tanya mamat
“Iya...”jawabku”
“emang lo tau banget yang gw mau doel...biasanya kalau lagi nulis sambil denger puisi cahaya bulan feeling gw jadi cepet nich.
“Hmhmm cape deh” sambil ngeluyur ke kamar toek ambilkan plasdish buat mamat”
ketika menyalahkan lampu kamar aku mendengar dring rington reminder handpoundku berbunyi, yang isinya “ 14 november hari ulang tahunnya” dia adalah anggel gadis mesir yang baik hati dan ramah, aku cukup simpatik bahkan suka kepadanya ...dan gilanya aku sempet berfikir dia termsuk tifical orang yang cocok buat dijadikan pendamping hidupku. Weww...aku cukup lama mengenal dia, enam bulan yang lalu sewaktu habis pulang dari kuliah bis delapan puluh coret jadi saksi bisu untuk perkenalan kami berdua. aku menawarkan bangku kosong kepada angel yang ada didepanku, mempersilahkannya
duduk..Lima menit setelah itu penumpang yang duduk disamping angel turun dan akhirnya aku bisa duduk disamping nya,
“Syukron” campur senyum manisnya, sahut angel”
“afwan jawabku”, dengan durasi yang aga lambat, campur perasaan kaget.
Sewaktu itu aku sempat di bikin shok olehnya, karena kupikir dalam suasana bis yang berdesakan seorang pria mempersilahkan duduk kepada perempuan itukan hal yang sudah lumrah. dan selama empat tahun jalan aku tinggal dicairo, baru kali ini ada gadis mesir yang berani menyapaku ditambah dengan pandangan bibir merahnya yang cukup merekah dan selalu basah...amboiiii anganku melayang.
Setelah ku tanya “isamakebah hadhorotik, kunti fein wasakin faen...??
Taunya dia tetanggaku, anaknya ‘amu mahmud anak tukang roko langgananku, bahkan kalau lagi bulan tua aku sering ngebon sama si ‘Amu
Yang paling kusukai dari angel, dia amat beda dengan kebanyakan gadis mesir lainnya, ga kasar dan ga jutek bahkan menurutku keayuannya bisa melebihi perempuan asia. dia cukup pintar merawat badan, terlihat dari bodynya yang begitu singset dan padat, tingginyapun semampai dan langkahnyapun cukup tenang, wah pokonya hanya angel satu-satunya gadis gurun yang menjadi pujaanku.
“Doel.....lama banget sih lo” sahut mamat.
“iyaaa.....”jawabku sambil memasang plasdish ke CPU
“Lagi ngapain seh lo, lama banget”
“ada remider, anggel ulang tahun hari ini.
“Wuihhhh...yang lagi kasamaran, ya udah sekarang ngomong sama angel, ini momen yang yang pas buat lo doel.
“heheee... “senyumku kecut
“Iya.... tunggu apalagi, gw aneh ma lo doel, susah banget seh cuman tinggal ngomong doang, cemen lo ...ketus campur sewot sedikit mamat.
“Hahaha...”
Kayanya kata cemen ini ketiga kalinya yang keluar dari mulut mamat, tapi aku merasa cukup seneng kalau melihat gaya dia lagi kaya gini, itu petanda dia lagi care. sebetulnya bukan hanya mamat yang sewot supaya aku cepat jadian sama angel, bahkan teman-teman yang lain juga banyak yang mendukung aku untuk cepat-cepat menjalin hubungan sama cewek idamanku itu. Memang baru pertama kali ini aku merasa terbata-bata bahkan nyaris gugup hanya untuk mengatakan kata cinta...predikat ga gentle, cemen dan penakut kuakui itu pass buat diriku. Aku sadar bahwa aku selalu mendramatisir perasaan, karena yang aku rasa perasaanku sama cewek yang satu ini jauh berbeda dari yang sudah-sudah. Seperti cowok yang baru mengenal cinta yahhh namanya juga perasaan susah untuk menetralisirnya.
“Lah ko malah lagunya iwan fals seh doel” tanya mamat.
“Soehokgie dinew folder,,,eh bentar mat... lagu ini dulu dong...gw suka liriknya pleash ok” pintaku.

Sambil ditemanai cleopatra dan teh yang sudah dingin akhirnya kami menikmati lagu ma’af cintaku yang liriknya aga lucu dan konyol
“memang kuakui bahwa aku pengecut
Untuk menciummu juga merabamu
tapi aku tak takut untuk ucapkan
segudang kata cinta padamu” (potongan dari bait liriknya lagu iwan)
“tuh denger.... iwan juga ga takut mengatakan cinta walaupun sama lonte apalagi ama gadis gurun pujaan lo” seronok mamat.
“yah bedalah mat..”jawabku.
“Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinca...heheee” potongan bait puisi cahaya bulan (soehokgie) mamat lantunkan dengan maksud mengecengku.
“cahaya bulan menusuku..dengan ribuan pertanyaan yang takan pernah kutau dimana jawaban itu” kuteruskan bait puisi itu dengan maksud menjawabnya.
Hahaha... “kami berdua tertawa.
“udah ah..gw tidur dulu...” aku mengeles.
“eh...eh...belom selesai nich ngobrolnya”
“Pagi-pagi gw harus bangun, mo ngurus jawazat, tau sendiri jawazat antriannya lo” Sambil ngeluyur kekamar.

Sebelum tidur kusempatkan untuk mengambil wudhu menunaikan shalat tahajud dan istikharah, pintaku dalam do’a malam semoga diberikan kemantapan hati dalam memilih pasangan hidup, dan yang pastinya itu yang paling terbaik untukku, rintihku kepada tuhan.
Dengan penuh ketenangan dan kedamaian shalat malam lebih bersahabat sebagai penghantar tidurku.
“doel..doel.. subuh dulu...katanya mo kejawazat, udah jam enam tuh, bentar lagi siang ...sambil menepuk punggungku.
“huhuhhh...” kagetku.
“kenapa lo” tanya mamat.
“ngga.. cuman mimpi” jawabku
“ooooo” mamat sambil keluar kamar dan membesarkan volume musik.
Dalam mimpiku aku melihat angel mendekapku, dia menangis
“kamau jahat...kenapa tidak ngomong dari dulu” kata angel.
“aku rasa ini waktu yang pas” jawabku.
“Aku sudah ditunangkan”
“ohhhh....” jawabku dengan nada kecewa...
Dari situ aku merasa kecewa, kecewa sekali....setelah beberapa menit aku baru sadar, “
“kenapa aku harus kecewa ini kan hanya dalam mimpi” gumamku.

Sekarang aku merasa yakin, angel adalah orang yang tepat untuk kujadikan pendamping hidup, sekarang dia bukan hanya gadis idaman dan khayalanku. Yang hanya selalu hadir dalam mimpi dan lamunanku. dia akan menjadi kekasihku. Karena hari ini aku akan mengatakan kepadanya bahwa aku sayang....sayang sekali.



Aku tak tau harus mulai dari mana
Aku tak tau harus menulis apa
Ditanganku duka
Ditanganku suka

Lagu cinta ingin kunyanyikan
Namun lidahku kaku hatiku beku
Aku rindu... aku tak tau...
lagu cinta dimana kamu..

Mencari apa yang dicari menungu apa yang ditunggu
Aku merasa dikejar waktu...

Dari mana kamu datang..
Aku tak mendengar langkahmu
Lagu cinta pelan-pelan bangunkan aku

Mencari apa yang dicari
Menunggu apa yang di tunggu aku merasa di kejar waktu

Sambil menikmati lirik lagu iwan fals yang datang dari ruang tamu, pagi itu aku hanya bisa tersenyum sendiri menikmatti kebodohanku selama ini,,
karena ku pikir “patah hati memang itu sakit
tapi lebih sakit lagi jikalau orang yang kucintai tidak mengetahui isi hatiku”.


By : Bujang Lapuk


0 comments: